My idea is not for sale or rent but can use by permission <<==>> Ide saya tidak di jual atau di sewakan, tapi dapat di pakai dengan seizin saya

Minggu, 08 Maret 2009

CANTIK TANPA KOSMETIK, KENAPA TIDAK?

Beauty is hungered all women. Cantik, adalah harapan dan dambaan setiap wanita. Apalagi jika bisa cantik selamanya, selama hayat dikandung badan. Itu sebabnya, hampir sepertiga belanjaan wanita adalah tergolong barang untuk memelihara kecantikan. Tapi nampaknya tak seorang wanita pun puas dengan apa yang diperolehnya. Segala macam upaya dilakukan hanya untuk tampil lebih cantik. Peluang inilah yang dimanfaatkan oleh berbagai perusahaan untuk meraih keuntungan besar dalam produksi barang-barang yang menunjang wanita mendapatkan impiannya.
Terkait dengan kecantikan, dewasa ini kita melihat banyak polemik tentang jilbab, seakan-akan jilbab itu adalah barang yang aneh dan ganjil, atau sesuatu yang tak layak digunakan karena menyembunyikan kecantikan. Memang, dalam kitab suci Al-Qur’an hanya dua kali disebutkan tentang jilbab. Pertama dalam surat An Nur ayat 31 dan kedua dalam surat Al Ahzab ayat 59. Dan itu sudah cukup untuk menyatakan bahwa jilbab itu hukumnya wajib digunakan oleh wanita yang beriman.
Allah meninggikan derajat orang yang berilmu daripada orang yang hanya beramal tanpa ilmu pengetahuan. Banyak orang menyangka bahwa dengan akalnya bisa menjelaskan segala rahasia yang terkandung dibalik suatu permasalahan, terutama yang terkait dengan keimanan. Padahal akal kita tanpa bimbingan ilmu tidak ada artinya sedikitpun. Marilah kita kupas lebih jauh rahasia apa yang ada dibalik perintah memakai jilbab itu. Sehingga tidak ada lagi diantara kita yang mengatakan belum siap untuk berjilbab, dan seabrek alasan lainnya untuk menangkis kewajiban berbusana muslimah itu.
Sebenarnya, pengetahuan ini saya dapat sekitar tahun 1985, setelah saya membaca dalam majalah Reader’s Digest. Seorang wanita Sarjana Ahli Kecantikan beragama kristen (saya lupa nama beliau), berasal dari Paris, sangat ingin menohok kaum Muslimin dengan penelitian Ilmiah. Dia terkejut ketika mengetahui dalam Al Qur’an ada perintah memakai jilbab, yang menurut dia, menghalang atau menutup kecantikan wanita. Kecantikan itu alamiah, kenapa harus disembunyikan? Tuhan orang Islam itu aneh, menurut pikirannya, kok soal seperti itu diatur dalam kitab suci?
Disusunlah sebuah proposal untuk penelitian. Gerejapun mendukung pendanaannya. Penelitian itu untuk membuktikan bahwa Allah itu salah, terutama terkait dengan perintah memakai jilbab. Tidak tanggung-tanggung, penelitian itu memakan biaya yang cukup besar dan memerlukan waktu hampir lima tahun lamanya. Yang diteliti adalah para wanita yang ada didunia, tidak peduli agama, baik yang berjilbab maupun yang tidak, yang berada didaerah dingin maupun didaerah gurun pasir yang panas. Benar-benar penelitian yang serius.
Hasilnya? Bahwa ditubuh kita ternyata ada bagian yang sangat sensitif (sensitive area), yang apabila bagian itu terjaga dengan baik maka akan baik pula lah bagian yang lainnya. Daerah yang sensitif itu ada diseputar pipi, telinga, tengkuk, leher dan dada (dari puting susu keatas). Dan perlu digaris bawahi, daerah itulah yang diwajibkan menutupnya dengan jilbab.
Saya seling sedikit dengan pengalaman awam, jika anda merasa kedinginan (karena berada dilingkungan hawa dingin, misalnya), anda hanya perlu menutup leher dan telinga dengan kain yang sedikit tebal, itu sudah cukup untuk melawan dinginnya udara. Ini membuktikan bahwa daerah sensitif untuk hawa dingin itu ada di seputar leher dan telinga.
Rupanya, Allah menginginkan agar wanita itu tetap cantik sepanjang hayatnya. Maka diperintah-Nya menutup daerah sensitif itu dengan berjilbab. Jadi bukanlah jilbab yang tren masa kini, membalut kepala dan memasukkannya kedalam baju. Karena dengan mode yang tren masa kini daerah yang sensitif sebagian masih terbuka.
Dikatakan daerah sensitif (sensitive area), karena daerah itu tidak boleh terkena cahaya matahari, angin dan debu. Seperti diketahui bahwa cahaya matahari (Sinar Ultra Violet) itu sangat merusak kulit. Jika kulit, terutama kulit wajah, sering terkena Sinar Ultra Violet yang ada dalam sinar matahari, dia akan mengalami gangguan pigmentasi, berbintik hitam dan meluas hingga lama-lama kulit wajah menjadi kehitaman yang melebar sehingga wajah cantik itu menjadi jelek sekali.
Sedangkan debu, tentu saja terdiri dari bermacam partikel, itu sangat berbahaya bagi pori-pori dan kulit. Kulit menjadi kasar, pori-pori juga membesar sehingga persis kulit jeruk. Pada hal semua wanita menginginkan kulit yang halus lagi lembut.
Kulit adalah pancaindera perasa, dengan seringnya diterpa angin maka sensitivitasnya tentu akan menurun. Ini barangkali yang sulit ditangkap pengertiannya. Saya coba menjelaskannya seperti ini. Saat anda tertidur nyenyak, suami pulang dan mendapati semuanya sudah tertidur pulas. Dia ingin membangunkan anda, tapi anak-anak jangan sampai terjaga, caranya cukup dengan menghembus perlahan ditengkuk, maka anda pun akan terjaga dengan segera. Artinya, sensitifitas kulit itu sangat diperlukan dalam keharmonisan hidup berumah tangga.
Kulit cepat keriput, mata berkantong, pigmentasi kulit wajah, wajah menjadi kasar dan jelek, kulit badan menjadi kasar dan keras, itu adalah karena tidak tertutupnya wilayah sensitif itu dengan baik dan benar sebagaimana yang diperintahkan Allah. “Ulurkanlah jilbab penutup auratmu hingga ke dada”, demikian yang diperintahkan.
Membalut kepala seperti buah kelapa, hukumnya menjadi haram. Supaya jelas, haram itu ada dua kategori, yakni haram lahir dan haram bathin. Haram lahir, yakni apa yang ada didalam nampak dilihat dari luar, kainnya sangat tipis hingga hampir transparant. Sedangkan haram bathin, kainnya tebal, tapi bentuk yang didalam terbungkus persis seperti aslinya ketika dilihat dari luar. Jilbab yang benar, tidak terlihat leher yang jenjang atau tidak, rambut yang banyak atau sedikit, dan seterusnya. Jangan hanya menghindar dari haram lahir, dengan memakai pakaian tebal atau tidak tembus pandang. Tapi hindari jugalah dari haram bathin, yakni tidak membungkus erat ketat, sehingga ketahuan kecil atau besar yang terbungkus, montok atau tidak, dan setertusnya.
Jika mungkin anda masih tidak percaya tentang manfaat berjilbab, anda boleh mengujinya. Cobalah anda pakai jilbab yang benar terus menerus tidak lepas-lepas (dilepaskan hanya waktu mau shalat dan tidur saja) selama 45 hari, maka wajah anda akan nampak berbeda dengan sebelumnya. Tanyalah pada orang lain, apa penampilan wajah anda sama sebelum dan sesudah berjilbab?
Itu akan membuktikan bahwa rahasia dibalik perintah memakai jilbab itu adalah agar wanita itu tetap cantik sepanjang hayatnya, agar suami tetap mencintai isterinya yang cantik secara alami. Dan seterusnya membuktikan bahwa kecantikan itu tidak perlu dipoles dengan berbagai ragam make-up mahal yang lebih banyak tidak terbukti. Make-up untuk tetap cantik itu cukup membasuh muka dengan air bersih 5 kali dalam sehari semalam. Jika anda tidak shalat, ya basuh saja muka anda itu pagi-pagi, tengah hari, sore, magrib dan sebelum tidur, itu sudah cukup. Dan untuk melindungi dari terpaan Sinar Ultra Violet, angin dan debu itu, pakailah jilbab. Sederhana sekali, kan? Mengapa membuang uang yang cukup banyak hanya untuk tampil cantik? Itu mungkin karena anda menjadi korban iklan. Jika Anda punya pengetahuan, tentu tidak akan berbuat seperti itu.
Padahal, banyak penelitian membuktikan bahwa make-up itu sangat berbahaya, hanya saja muncul dampak akibatnya dalam waktu yang relatif lama, sehingga banyak yang tidak menyadarinya. Sadar sesudah semuanya terlambat, nasi sudah menjadi bubur. Lihat saja pengumuman Menteri Kesehatan RI, lebih dari 70 jenis make-up dinyatakan berbahaya dan terlarang. Tapi siapa yang peduli? Tetap saja ada peminatnya.
Ternyata penelitian yang cukup mahal dan lama itu tadi, membawa si Peneliti yang Ahli Kecantikan, itu mengucap dua kalimah syahadah, alias masuk Islam. Konsekwensinya tentu saja dibenci dan dimusuhi oleh Gereja dan jemaat Kristen. Beliau tidak peduli, karena penelitiannya itu telah menuntunnya mendapatkan Nur Ilahi. Nur kebenaran. Allah telah menuntun beliau menuju jalan yang diridhai-Nya.
Jika demikian, apakah alasan anda untuk tidak memakai jilbab itu atas dasar Ilmu Pengetahuan atau hanya sekedar alasan yang dibuat-buat? Lantas, apakah membalut kepala tren masa kini termasuk dalam kelompok berjilbab atau tidak? Akhirnya, anda ingin tetap cantik alami atau tidak? The choice is Your. Beauty not be basted outside, but emerge from within. Aren’t you?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Template by : kendhin x-template.blogspot.com